Wednesday, 5 June 2013

Lembayung Kasih

Dalam diam ku termenung sendiri, Tanpa sahabat tanpa peneman di sisi, Hidup ku sendiri mengharap kasih belas simpati, Dari insane yang sudi mengerti dan memahami, Namun….. Hanya Allah jua mengerti segala, Hanya kerana Allah ku teruskan perjuangan, Liku-liku hidupku serasa beronak duri beranjau rintangan Ku pasrah ku bersabar hanya pada Allah ku berserah. Takut….. Sungguh itu jua yg berdetik di hatiku, Akan kehidupan ini yg kurasakan penuh beronak duri, Pedih kuterasa luka di hati ini, Namun hanya linangan berair mata yang membasahi, Buat peneman hidupku ini, Sungguh….. Dalam ketawa ku berharap kasih Allah, Dalam derita ku menagisi kesilapan diri, Dalam sengsara kuterus berlari, Moga adanya sirna hidup yang terpatri, Dari Allah untuk diriku insane yang bernama manusia, Atas nama itu jua ku sedar kelemahan diri, Menjadi insane sejati bukanlah semudah aliran titian, Menyahut cabaran ilahi Pada suatu ketetapan yang pasti, Cinta pada penantian, Kasih pada pengharapan, Syurga igauan dalam renungan Ku mengintai di sebalik tabir, Terasa bahangnya api neraka, Mendekati diri insane bernama manusia, Jua diriku yang banyak dosa, Tiada kata mampu berbicara, Pada kesilapan yg telah terzahir dan terpendam, Cuma hanya pengharapan yang kupinta, Moga tiada dosa yang terpendam, Antara kita yang membatasi kejernihan hati, Moga kasih sayang yang telah terjalin ini, Dalam sahutan dan panahan Cinta ilahi, Lembayung rahmat dan payung maghfirahNya, Di harap meniti di persimpangan, Menuju titian sirat, titian penentuan.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews